Rabu, 24 November 2010

Jika Anak Sudah Kecanduan Game


          Pernahkah Anda merasa jengkel gara-gara sang buah hati lupa waktu, lupa belajar dan lupa makan gara-gara games ? Ya, saya kira semua orang tua sudah pernah mengalaminya. Atau, jangan-jangan Anda tipe orangtua yang “cuek” atau tenang-tenang saat anak-anak menghabiskan waktu berlama-lama di depan komputer hanya untuk main tembak-tembakan atau pesawat terbang ?
         Kemajuan tehnologi dewasa ini telah merambah ke berbagai sektor kehidupan, tidak ketinggalan juga merambah dunia anak, dengan bermunculan sarana tehnologi interaktif, video games, playstation atau internet. Disadari atau tidak sesungguhnya itu telah mengubah suasana rumah, kelas maupun ruang bermain. Permainan yang bersifat interaktif dan kelompok, akan tergantikan dengan permainan yang bersifat soliter
Games, sejenis program permainan yang paling disukai anak-anak di seluruh dunia. Kelahiranya seiring dengan kemunculan teknologi komputer dan media massa. Kehadiran media massa –khususnya elektronik, berbagai peralatan mainan sejenis, seperti ; CD, DVD, Play Station (baca PS) serta terwujudnya dunia maya (internet) menjadi pokok permaslahan tersendiri bagi para orang tua. Apalagi dengan kondisi dunia yang harus menjadikan manusia saling mengejar urusan dunia, kesibukan telah merongrong waktu para orang tua yang seharusnya lebih banyak waktu untuk mendampingi mereka bermain dan berinteraksi di rumah.
         Belum lagi harapan-harapan orangtua akan bayangan masa depan yang penuh persaingan membuat mereka harus memilihkan pada si bocah-bocah belia berbagai program-program, yang menurut mereka “unggulan”. Sebut saja kursus ini, kursus itu. Sehingga kebutuhan primer anak, kebersamaan,bermain dengan keluarga menjadi terlupakan.
         Padahal, dalam banyak penelitian yang sudah sering dilakukan, kurangnya waktu bermain bisa membuat anak tidak ceria dan kurang percaya diri. Biasanya anak yang kurang bermain kelompok, ia akan minder, kurang supel. Anak yang cukup bermain akan memperlihatkan wajah yang lebih ceria, karena dengan bermain anak akan banyak belajar dari temannya dan sebagai latihan bersosialisasi.
          Pada tahap perkembangan anak, bermain sangat penting karena anak akan mengaktifkan sistem motorik dan sosialnya. Namun banyak orangtua tidak menyadari bahwa bermain justru mendorong anak menjadi cerdas. Efek pertama dari bermain adalah anak menjadi senang, kedua membuat anak smart.
Nah, masalahnya, sebagian orangtua meyakini, games, adalah arena permainan yang bisa mengisi waktu dan keceriaan mereka. Benarkah? Tentu saja tidak. Bermain games, amat berbeda dengan ketika mereka bermain, bercengkrama dengan teman-teman sebaya atau keluarga mereka. Bagaimanapun komputer, Play Station adalah sebuah mesin. Ia bukan manusia yang bisa diajak berinteraksi, bisa bicara, dan punya hati dan rasa kasih sayang. Secara psikologis, efek keseringan bermain games atau komputer bagi anak hanya akan mendorong mereka enjoy bermain sendiri (soliter) tanpa adanya interaksi dengan temannya (kelompok).
          Berbagai permainan yang ada sekarang ini (games, ps dan komputer) selain hanya sedikit memiliki manfaat justru lebih banyak menyimpan madharat. Aplikasi games yang berupa petualangan, pengaturan strategi, simulasi dan bermain peran, memang dapat meningkatkan daya analisa anak, mendorong rasa keingintahuan (curiosity) anak, meningkatkan daya koordinasi dan sinkronisasi pikiran serta kemampuan menyelesaikan masalah. Yang menjadi permasalahan adalah ketika anak-anak sudah kecanduan dengan barang-barang tersebut.
          Berbagai studi telah mengidentifikasi masalah dan persoalan yang muncul sebagai akibat keterlibatan dalam pemanfaatan video games, komputer games, televisi dan dunia maya antara lain adalah dapat menjadi addiction (ketergantungan).
Pengguna games, komputer dan PS yang kelewat batas akan menimbulkan dampak negatif bagi si anak antara lain; mendorong anak untuk asosial, enggan bergaul dengan sekeliling, malas belajar, kurang konsentrasi, pemicu tindakan kekerasan (agresif), berkurangnya perasaan ingin menolong sesama serta pemicu tindakan kriminal (mencuri).
          Penelitian The Kaisar Foundation di Amerika Serikat pada tahun 1999, sebagaimana di kutip majalah Monitor, di muat dalam APA 2003, mengungkapkan bahwa anak berusia 2-18 tahun rata-rata menghabiskan waktu lima setengah jam menghabiskan waktu di rumah dengan menonton TV, memainkan Video games, menjelajahi internet.
          Seorang peneliti dari Tokyo’s Nihon University melakukan studi tentang efek video games terhadap aktivitas otak. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi penurunan gelombang bheta pada kelompok yang bermain games antara 2-7 jam setiap hari. Berikutnya penurunan gelombang beta masih terus terjadi meski sudah berhenti bermain, selain itu responden juga manyampaikan bahwa mereka mudah marah, sulit berkonsentrasi dan mengalami gangguan sosialisasi.
Selain games kecanduan akibat media adalah internet. Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Namun sayangnya, tak semua anak siap “dipercaya” atau bisa dilepaskan sendiri dengan dunia maya yang satu ini. Banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet juga salah satu ancaman berbaya bagi anak. Melalui internet-lah berbagai materi bermuatan seks dan kekerasan dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Di Canada dalam sebuah studi menunjukkan bahwa satu dari 12 anak yang sedang berinternet menerima pesan yang berisi muatan seks.
         Disadari atau tidak kehadiran media tersebut, telah mengubah kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Di era games, internet dan PS sekarang ini, peran dan kepedulian orangtua sangatlah mutlak diperlukan.

Sejarah Kekayaan Bangsa Indonesia


          Pulau Sumatera disebut juga Suwarnadwipa ("pulau emas"). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun SMi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir'aun.
          Di Sumatera Barat terdapat gunung Ophir. Gunung Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau) merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman. Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau. Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat pegunungan yang tinggi dan mengandung emas. Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman, Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di timur.
Pulau Jawa dikenal dengan nama JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Pulau Padi".
        Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou (Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda (Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka diartikan perak sedangkan nagara sama dengan kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan sebagai Kota perak.
Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
       Raffles pengarang buku The History of Java merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang tiada tandingnya di belahan bumi mana pun. "Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan," demikian tulisnya, "bisa dipastikan tidak ada wilayah di dunia ini yang bisa menandingi kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang dihasilkan pulau ini."
       Kepulauan Sunda Besar dan Kepulauan Sunda Kecil. Kepulauan Sunda Besar ialah himpunan pulau besar yang terdiri dari Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan Sunda Kecil merupakan gugusan pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor.
       Daerah Sunda Kecil yang tidak kalah kayanya adalah Nusa Tenggara Timur, karena di daerah ini terdapat kayu cendana yang sangat berharga. Cendana adalah tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Cendana dari Nusa Tenggara Timur telah diperdagangkan sejak awal abad masehi. Sejak awal abad masehi, banyak pedagang dari wilayah Indonesia bagian barat dan Cina berlayar ke berbagai wilayah penghasil cendana di Nusa Tenggara Timur terutama Pulau Sumba dan Pulau Timor. Konon Nabi Sulaiman memakai cendana untuk membuat tiang-tiang dalam bait Sulaiman, dan untuk alat musik. Nabi Sulaiman mengimpor kayu ini dari tempat-tempat yang jauh yang kemungkinan cendana tersebut berasal dari Nusa Tenggara Timur.
       Dahulu nama pulau terbesar ketiga di dunia ini adalah Warunadwipa yang artinya Pulau Dewa Laut. Kalimantan dalam berita-berita China (T'ai p'ing huan yu chi) disebut dengan istilah Chin li p'i shih. Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno. Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah (P'ulo Chung). Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda.
Di Kalimantan berdiri kerajaan Kutai. Kutai Martadipura adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara. Nama Kutai sudah disebut-sebut sejak abad ke 4 (empat) pada berita-berita India secara tegas menyebutkan Kutai dengan nama "Quetaire" begitu pula dengan berita Cina pada abat ke 9 (sembilan) menyebut Kutai dengan sebutan "Kho They" yang berarti kerajaan besar. Dan pada abad 13 (tiga belas) dalam kesusastraan kuno Kitab Negara Kertagama yang disusun oleh Empu Prapanca ditulis dengan istilah "Tunjung Kute". Peradaban Kutai masa lalu inilah yang menjadi tonggak awal zaman sejarah di Indonesia.
Nama Sulawesi konon berasal dari kata 'Sula' yang berarti pulau dan 'besi'. Pulau Sulawesi sejak dahulu adalah penghasil bessi (besi), sehingga tidaklah mengherankan Ussu dan sekitar danau Matana mengandung besi dan nikkel.
        Selama zaman yang makmur akan perdagangan rempah-rempah pada abad 15 sampai 19, Sulawesi sebagai gerbang kepulauan Maluku, pulau yang kaya akan rempah-rempah. Kerajaan besar seperti Makasar dan Bone seperti yang disebutkan dalam sejarah Indonesia timur, telah memainkan peranan penting. Pada abad ke 14 Masehi, orang Sulawesi sudah bisa membuat perahu yang menjelajahi dunia. Perahu pinisi yang dibuat masyarakat Bugis pada waktu itu sudah bisa berlayar sampai ke Madagaskar di Afrika, suatu perjalanan mengarungi samudera yang memerlukan tekad yang besar dan keberanian luar biasa. Ini membuktikan bahwa suku Bugis memiliki kemampuan membuat perahu yang mengagumkan, dan memiliki semangat bahari yang tinggi. Pada saat yang sama Vasco da Gama baru memulai penjelajahan pertamanya pada tahun 1497 dalam upaya mencari rempah-rempah, dan menemukan benua-benua baru di timur, yang sebelumnya dirintis Marco Polo.

Kamis, 18 November 2010

PANGERAN DIPONEGORO

           Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana III, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dari seorang garwa ampeyan (selir) bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo.

          Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwana III untuk mengangkatnya menjadi raja. Beliau menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri. Mempunyai 3 orang istri, yaitu: Bendara Raden Ayu Antawirya, Raden Ayu Ratnaningsih, & Raden Ayu Ratnaningrum.

         Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton. Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Diponegoro menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Diponegoro.

         Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di desa Tegalrejo. Saat itu, beliau memang sudah muak dengan kelakuan Belanda yang tidak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak.

        Sikap Diponegoro yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat. Atas saran Pangeran Mangkubumi, pamannya, Diponegoro menyingkir dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah goa yang bernama Goa Selarong. Saat itu, Diponegoro menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir.

      Semangat "perang sabil" yang dikobarkan Diponegoro membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu. Salah seorang tokoh agama di Surakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dengan pasukan Diponegoro di Goa Selarong.

Selama perang ini kerugian pihak Belanda tidak kurang dari 15.000 tentara dan 20 juta gulden.

          Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Diponegoro. Bahkan sayembara pun dipergunaan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap Diponegoro. Sampai akhirnya Diponegoro ditangkap pada 1830
16 Februari 1830 Pangeran Diponegoro dan Kolonel Cleerens bertemu di Remo Kamal, Bagelen, Purworejo. Cleerens mengusulkan agar Kanjeng Pangeran dan pengikutnya berdiam dulu di Menoreh sambil menunggu kedatangan Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock dari Batavia.

          Lukisan Persitiwa Pengkapan Pangeran Diponegoro oleh VOC28 Maret 1830 Diponegoro menemui Jenderal de Kock di Magelang. De Kock memaksa mengadakan perundingan dan mendesak Diponegoro agar menghentikan perang. Permintaan itu ditolak Diponegoro.

         Tetapi Belanda telah menyiapkan penyergapan dengan teliti. Hari itu juga Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan kapal Pollux pada 5 April. 11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch.

         30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Diposono dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertoleksono, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruno akan dibuang ke Manado. 3 Mei 1830 Diponegoro dan rombongan diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam.
1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.
8 Januari 1855 Diponegoro wafat dan dimakamkan di kampung Jawa Makassar.

         lokasi makam Pangeran Diponegoro di Jl. Diponegoro Makassar, Sulawesi Selatan. Juli 2008 Dalam perjuangannya, Pangeran Diponegoro dibantu oleh puteranya bernama Bagus Singlon atau Ki Sodewo. Ki Sodewo melakukan peperangan di wilayah Kulon Progo dan Bagelen.

         Ki Sodewo memiliki ibu bernama Citrowati yang meninggal dalam penyerbuan Belanda. Ki Sodewo kecil atau Bagus Singlon tumbuh dalam asuhan Ki Tembi, orang kepercayaan Pangeran Diponegoro. Bagus Singlon atau Raden Mas Singlon atau Ki Sodewo setelah remaja menyusul ayahnya di medan pertempuran. Sampai saat ini keturunan Ki Sodewo masih tetap eksis dan salah satunya menjadi wakil Bupati di Kulon Progo bernama Drs. R. H. Mulyono.

       Setidaknya Pangeran Diponegoro mempunyai 17 putra dan 5 orang putri, yang semuanya kini hidup tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jawa, Sulawesi & Maluku.

Kamis, 28 Oktober 2010

PERANG DNIA KE-2 DI HIROSHIMA

Agustus 1945 saat perang dunia kedua berkecambuk, dan Indonesia masih dalam proses kemerdekaannya. Sekutu berencana menjatuhkan nuklir di Hiroshima.
Pagi yang cerah di Hiroshima, ketika saat itu, Hiroshi yang baru berusia 18 tahun diangkat menjadi kepala keamanan di kotanya, Hiroshima. Tak ada yang menyangka, hal itu akan menjadi momen paling berat yang pernah ditanggung oleh pemuda Hiroshi.
Ibu Hiroshi sudah meninggal karena ditembak sekutu 12 tahun lalu, sedangkan ayahnya sedang ikut membantu Jepang menjajah Indonesia.
Hiroshi awalnya depresi berat karena ditinggal mati ibunya. Tapi ayahnya dengan semangat membantunya agar bisa lepas dari kesedihan yang membelenggunya. Tanggal 2 Agustus 1945, pagi-pagi benar sang pemuda Hiroshi siap2 berangkat ke kuil Shinto.
Ketika berjalan menuju kuil Shinto ia bertemu seorang tua yang ternyata mantan samurai dari klan Ichiburi bernama Ichiburi Sato. Kemudian mereka berbincang-bincang, dan Hiroshi pun diberi pencerahan tentang perang yang dianggap suci ini.
"Kau tahu Amaterasu O mikami, Hiroshi-san ?" tanya Ichiburi Sato disuatu pagi.
"Istri teman ayahku" jawab Hiroshi.
"Bukan yang itu, Amaterasu o mikami adalah dewi matahari. Dewi dalam aliran Shinto Jepang. Karena itu, Jepanglah yang berhak menerangi dunia !! Perang ini adalah manifestasi. Walau pun .. aku tak sependapat." ujarnya lagi.
"Ara... gomen-ne Ichiburi-san. suman..suman.." sahut Hiroshi-san sambil tertawa, "maafkan saya.... Namun sebagai seorang pendeta mantan samurai di kuil Shinto ini, mengapa anda tidak setuju ?".
Ichiburi-san menurunkan tongkat meditasi yang tadi akan digunakannya untuk menggetok batok kepala bebal Hiroshi. Dia mendengus kesal "..tagu...!!!".
"Kau tahu Hiroshi-san.." tukas Ichiburi-san "Mengakui ajaran amaterasu-sama' sebagai penguasa matahari yang menguasai bumi, namun mengambil alih wewenang-nya dalam melakukan penguasaan bumi, apa itu bukan suatu pelecehan kepada amaterasu-sama' ?".
"Kemudian melakukan penerangan kepada seluruh dunia dengan melakukan pembunuhan dalam perang atas namaNYA, Apakah itu bukan suatu bentuk kekurangajaran pada amaterasu-sama' sendiri ?" cerocos Ichiburi-san jengkel.
"Sungguh aku tak habis pikir, bagaimana mungkin jepang pasca Bakufu dan restorasi Meiji bisa dipegang oleh kaum pandir yang haus darah penaklukan. Mereka lebih layak disebut sebagai Oni dan Yasa' ..".
"Dan kau tahu, Hiroshi-san.... semalam aku bermimpi.. Amaterasu-sama marah dan menghukum negeri ini... Beliau menjatuhkan dua buah matahari kecil... kepada Hiroshima dan Nagasaki...." kata Ichiburi-san pelan.
"So.. na...?" sahut Hiroshi-san. "Itu pertanda buruk,... Ne, Ichiburi-san...".
"Hai.. so-desu... Hiroshi-san... Aku rasa, sebaiknya engkau menyingkir sejauh-jauhnya dari Hiroshima segera.... Akupun akan berangkat siang ini..." jawab Ichiburi-san sambil berbalik badan masuk kuil. "Dozo.. Hiroshi-san".
"Sayonara... Ichiburi-san..." balas Hiroshi sambil berbalik badan dan pulang.
Hiroshi berjalan sambil merenugkan ucapan dari Ichiburi-san. Cerita mengenai hukuman dari Amateru-sama benar-benar mengusiknya. Jika hukaman itu benar adanya, maka dialah orang yang paling bertanggung jawab atas keselamatan warga kota.
"Neee.. Hiroshiii..." terdengar teriakan seorang wanita memanggil namanya. Hiroshi berhenti dan menoleh. Cahaya matahari pagi membuatnya silau. Namun ia telah hafal dengan sosoknya yang dikenalnya itu, Sayaka-san, seorang Geisha terpopuler dikotanya.
"Ahh... Ohayo... Sayaka-san..." sapa Hiroshi sambil tangannya menghalau cahaya mentari agar bisa melihat sosok Sayaka lebih jelas. "Ohayo.." Jawab Sayaka sambil berjalan menuju Hiroshi.
"Pagi sekali kau, Hiroshi. Dari kuil kah ?" tanya Sayaka sambil mendekat. Wajah ayunya yang tanpa make up terlihat bersinar di pagi hari ini.
"Oh ya... Omedetto... pasti berat yah menjadi kepala keamanan?" Sayaka menyelamati Hiroshi. "Ha.. domo.." angguk Hiroshi. "Sayaka-san juga akan ke kuil kah?" Hiroshi coba memulai percakapan.
"Ie', Hiroshi..." sahutnya sambil menggeleng. "Ne.. Hiroshi.. kau tak pernah mengunjungi ku lagi di Okiya ..." tanyanya perlahan. Pipi nya yang putih bersih mulai merona merah, tanda sang empunya sedang merasa malu.
"Gomene... akhir-akhir ini banyak sekali yang terjadi... sehingga... aku belum sempat ke Okiya.. nanti, aku akan datang ke Okiya.." jawab Hiroshi tegas. Sayaka hanya tersenyum "Ne.. ne.. tidak perlu seperti itu. Aku selalu bersedia membantumu kok...".
Dengan riang, Sayaka mensejajarkan langkahnya dengan Hiroshi. "Anooo... Hiroshi. Atarashi no Yume.... Aku bermimpi aneh semalam. Dua matahari jatuh membakar bumi. Dan Hiroshima menjadi lautan api. Mengerikan sekali. Kau tahu maknanya ?".
Hiroshi terdiam sejenak. "Hendayone... Ichiburi-san tadi juga bercerita seperti itu. Mendengar ceritanya, hatiku menjadi tidak nyaman..." Suara Hiroshi yang berat membuat suasana pagi itu menjadi gloom. "Semoga saja bukan hal buruk..".
"Honto-ne ?" tanya Sayaka setengah terkejut. "Ichiburi-san bermimpi seperti itu juga ? ...Omoshiroi....".
mereka lalu berjalan dalam diam.
Mereka berdua sedang berjalan ketika ada pesawat sekutu melintas diatas mereka.
"Hiro-nii!! Hiro-nii!! Kamu dipanggil oyaji di pos..." Seru seorang anak kecil berlari tergopoh-gopoh kearah Hiroshi.
Ketika Hiroshi sampai di Pos, ia terkejut ternyata ayahnya mati ditembak sekutu. Hiroshi seakan tak percaya akan hal itu, Hiroshi kini tinggal sebatang kara. Sementara itu di markas sekutu tepatnya di Amerika.
"Kamu sudah dengar kan? keputusan dari Presiden Truman?". "Ya.. katanya senjata itu senjata yang belum pernah ada." Pangkalan sekutu di pasifik barat meningkat intensitasnya ketika Henry S Truman mengumumkan akan meluluhlantakkan 4 kota di Jepang.
"Kenapa harus 4 bukankah 2 saja sudah cukup ?".
"Presiden Truman sepertinya ingin mengoyak Jepang seperti saat Jepang mengoyak Perl Harbour". "Kemungkinan juga itu hasil nasihat intelijen presiden". Saat crew hanggar sedang mengobrol, mereka didekati seseorang. "Kapan Little Boy datang?".
"Mungkin beberapa hari lagi", jawabnya. "Lalu bagaimana dengan Fat Man ?".
"Kemungkinan Fat Man akan di jatuhkan di kota Nagasaki, Namun tidak tertutup kemungkinan bom ini kita jatuhkan di kota Kyoto".
"Tetapi bukankah Fat Man lebih bagus jika bisa menghancurkan Nagasaki.
Obrolan crew hangar itu makin hangat, seperti halnya pangkalan itu yang sedang bersiap untuk kedatangan sebuah bom super.
3 Agustus 1945, para crew sekutu di Amerika semakin tidak sabar dengan kemenangan yang tinggal sedikit lagi. Lalu...
pada saat yang sama, di Kota Hiroshima. Hiroshi mencoba untuk menjalani tugasnya seperti biasa, walau hatinya masih terluka mendengar kabar ayahnya gugur di Asia Tenggara.
Sedangkan Ichiburi Sato masih memikirkan...
tentang mimpi buruk hukuman dari Amateru-sama atas kota Hiroshima dan Nagasaki. Ichiburi Sato merasakan kalau hukuman itu akan terjadi dalam waktu dekat.
Lalu, Hiroshi akhirnya berusaha melepaskan kesedihannya itu.
Sekitar tengah malam Paul Tibbets terbangun dengan nafas terputus karena bermimpi tentang neraka, di sebuah negara yang jauh. Mimpinya itu terlihat sangat nyata.
Dia bermimpi kalau ia berada di sebuah kota yang akan meledak dan hacur seketika kemudian rata dengan tanah.
Bangunan menjadi debu, jasad manusia menguap. Kengerian yang sukar untuk dibayangkan. Rasa tangis yang tidak bisa keluar karena begitu mengerikannya.
Seakan ia tak bisa membayangkannya. Ia terus memikirkan itu sampai ia tertidur.
Tanggal 5 Agustus pagi. Di pangkalan. Bom MK yang bernama Little Boy itu sudah sampai di pangkalan. Presiden Truman bersikeras untuk mengantar bom itu dalam waktu dekat.
Malam itu pun akhirnya Little Boy sampai di markas. Paul Tibbets pun langsung diperintahkan untuk menerbangkan pesawat Enola Gay menuju Nagasaki. Sementara, di Hiroshima, Ichiburi-Sato masih memikirkan mimpinya, dia semakin deg-deg kan akan hal itu.
"Konbanwa.. Ichiburi-san.." Sapaan Hiroshi menyentakkan renungan Ichiburi Sato. "Ah.. Hiroshi-san.. mari-mari sini.. kamu ada perlu apa?" Ichiburi Sato mempersilahkan Hiroshi untuk masuk. Wajah tegang Ichiburi Sato ternyata mempengaruhi Hiroshi juga.
"Aku masih tidak mengerti apa maksud mimpi yang kau ceritakan itu ?" tanya Hiroshi.
Seketika wajah Ichiburi berubah pucat.
"Aku pun juga sukar untuk menjelaskan... Hanya saja.. hatiku selalu terasa galau kalau mengingat mimpi itu. Serasa Amateru-sama begitu dekatnya" Ichiburi-san menjawab dengan mata tertutup.
"Setiap hari aku merasakan kalau kiamat itu semakin dekat".
"Aah.. Sayaka-san juga pernah bercerita.. dia juga pernah mimpi yang sama seperti yang Ichiburi-san ceritakan sebelumnya.." Hiroshi mencoba mengingat cerita Sayaka. "Hontoni?!" Ichiburi terkejut sambil membelalakkan matanya. "H-Ha.." Angguk Hiroshi.
"Tetapi..." Ichiburi-San melanjutkan pembicaraannya.
"Ah.. ya.. Ichiburi-san.. Saya mau ijin untuk mengantarkan Sayaka-san ke Hatsukaichi, selatan Hiroshima.." "Kenapa kamu berkata padaku?" Tanya Ichiburi-san memotong kalimat Hiroshi. Hiroshi kaget sejenak, kenapa dia harus pamitan dengan Ichiburi-san.
"Hmm" Hiroshi tambah bingung.
"Aku.. hanya merasa harus berpamitan dengan Ichiburi-san.." Jawab Hiroshi canggung. Ichiburi-san lalu tertawa lepas. "Ada keperluan apa kamu kesana?". "Ada keluarga Sayaka-san yang ingin dijenguknya. Kabarnya, keluarga itu jg dikirim ke medan perang.
"Kalau begitu, pergilah !".
"Besok pagi sekali kami berangkat. Terima kasih Ichiburi-san" Hiroshi membungkukkan badannya dan berlalu dari hadapan Ichiburi-san. Pertemuan dengan Hiroshi tadi menambah getir hati Ichiburi-san. "Hukuman itu.. sudah sangat dekat..." gumamnnya.
Sementara itu di klan sekutu di sendiri...
Paul Tibbets baru saja keluar dari ruang briefing beserta regu yang lain. Dia mendapat tugas untuk mengantar Little Boy. Bom Atom yang konon sangat dahsyat ledakannya seperti uji coba Trinity di New Mexico.
Hari itu Paul Tibbets bersama dengan krunya sibuk mempersiapkan diri untuk penerbangan menuju Hiroshima.
Pangkalan Tinian pun menjadi sangat sibuk untuk mempersiapkan penyerangan besok ke Hiroshima. Sebegitu sibuknya hingga sampai larut malampun mereka masih juga berada di landasan. Tidak sedikit yang minum bir agar tidak terlalu tegang dalam bekerja.
Keesokan harinya Paul Tibbets sibuk mempersiapkan stategi untuk penyerangan langsung ke Hiroshima.
Di pagi buta 6 Agustus, dari pangkalan Tinian, berangkat enam buah pesawat untuk melaksakan misi khusus pengeboman Hiroshima.
Ketika pesawat-pesawat itu berada di atas Hiroshima......
Sekitar 9800 meter diatas kota Hiroshima. Saat itu langit Hiroshima sangat jelas. sekitar pukul 08 pagi. Paul Tibbets memerintah untuk menjatuhkan Little Boy.
Saat-saat yang paling mendebarkan adalah ketika dia memasang bom dengan benar, jika ada satu kesalahan saja itu bisa menjadi malapetaka. Akhirnya "3........2..........1" Little Boy pun dijatuhkan ke Hiroshima dan.......DHUAAAAAAAAAAAAAAAR.
Hiroshima pun akhirnya rata dengan tanah..
Tidak puas dengan penghancuran di Hiroshima itu, sekutu berniat untuk meledakkan Fat Man di..
Kokura atau Nagasaki apabila Jepang masih juga belum menyerah setelah pernyataan presiden Truman pada tanggal 7 Agustus.
Paul Tibbets melihat kepulan asap berwarna merah dibelakang pesawatnya lalu berkata" God Bless You" sambil menitikan air mata.
Pangkalan Tinian kembali sibuk untuk mengirimkan Fat Man ke kota selanjutnya di Jepang.
Sementara itu, Paul Tibbets sadar kalau kejadian ini mirip dengan mimpinya.
Tapi Paul Tibbets hanya menjalankan tugas. Dia tidak bisa membantah jika Presiden Truman ingin menjatuhkan bom seperti lagi di Jepang.
Akhirnya Paul Tibbets pun sampai di landasan.
kepulangan Paul Tibbets disambut sorak sorai karena berhasil mengatarkan senjata maha dahsyat itu ke lawan perang mereka.
"Sebentar lagi kita akan merebut kejayaan mereka !" kata salah seorang kru Paul Tibbets.
Pemerintah Amerika, setelah melihat keberhasilan di Horishima, segera bergegas untuk meneruskan rencana memborbardir Jepang.
Keesokan harinya.
Tanggal 8 Agustus, Fat Man sudah siap berada di pangkalan Tinian. Kali ini Charles Sweeney mendapat tugas untuk mengantar Fat Man ke target selanjutnya dengan pesawat Bockstar.
Charles Sweeney sudah siap untuk penyerangannya bersama dengan kru-kru lainnya menuju Kokura.
Tanggal 9 Agustus, pukul 09 pagi, waktu Jepang, ternyata Kokura tertutupi oleh awan. Charles Sweeney tidak bisa melihat target yang berada diatas tanah. Padahal Fat Man yang diangkutnya harus di jatuhkan pada hari itu juga.
Akhirnya ia memutuskan untuk membelokkan sasaran.
Primary target di gugurkan, dan Charles Sweeney mengubah sasaran ke Nagasaki setelah konsultasi dengan pangkalan. Pukul 11 siang, Nagasaki sangat cerah saat itu.
Malangnya penduduk Nagasaki, mereka tidak mengira kalau itu adalah hari kehancuran.
Di siang yang cerah itu, Pesawat Bockstar memuntahkan muatannya. Tidak ada sasaran pasti, hanya cukup di jatuhkan di kota Nagasaki. Charles Sweeney langsung mengubah haluan untuk menghindari shockwave yang akan terjadi.
Bommmm seketika itu pun kota Nagasaki rata dengan tanah seperti halnya kota Hiroshima.
Dampak ledakan di Nagasaki lebih dahsyat daripada di Hiroshima. Radius 11 km dari hiposenter Fat Man hangus dilalap bola api. Tekanan shockwave meluluh lantakkan bangunan disekitarnya. Amerika berhasil membuat sebuah neraka baru di bumi Nagasaki.
Dengan begini, sudah dipastikan kalau Jepang akan kalah dalam Perang Dunia II.
Tanggal 12 Agustus, karena Jepang masih belum menyerah juga, maka Amerika berniat untuk mengantarkan satu buah bom lagi. Tapi karena kendala teknis dalam transportasi bom selanjutnya, maka jadwal pengeboman mundur hingga tanggal 16 Agustus.
Mereka tetap berniat menjatuhkan bom itu walaupun Hiroshima dan Nagasaki telah hancur.
Karena mereka ingin menglahkan Jepang dengan telak.
Jepang atas desakan dari bebarapa pihak, termasuk karena tekanan dari masyarakat yang menderita dari pengeboman itu, memaksa Kaisar harus menyatakan menyerah pada tanggal 14 Agustus kepada Amerika Serikat.
Hari itu, Jepang menyerah tanpa syarat, awal dari kemenangan sekutu.
Kabar menyerahnya Jepang hanya tersebar di lingkungan sekutu. Di wilayah kekuasaan Jepang, kabar ini belum tersiar. Seperti di Indonesia, kabar menyerahnya Jepang di anggam hanya gurauan belaka.
Tetapi, kabar itu akhirnya menyebar ke wilayah kekuasaan Jepang, termasuk Indonesia. Para tentara Jepang pun segera kembali ke Jepang.
Pada tanggal 16 Agustus, para pemuda Indonesia dapat memastikan kabar itu dari kemampuan menyadap radio luar negri. Akhirnya beberapa pemuda menemui Soekarno dan Moh Hatta untuk mendesak kemerdekaan Indonesia.
Akhirnya, tanggal 17 Agustus, Indonesia berhasil merdeka ditamdai dengan pembacaan proklamasi.
Pasukan Jepang pun diminta untuk segera keluar dari wilayah Indonesia.
Akhirnya, pada tanggal 2 September 1945, Jepang menanda tangani surat penyerahan diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.