Rabu, 29 September 2010

Tingginya angka kekerasan pada anak

           Kasus Kekerasan pada anak di Indonesia makin lama makin bertambah jumlah kasusnya, hal ini pun bisa saja meningkat jika masyarakat tetap melakukan kekerasan pada anak. Sekitar 21.872 anak menjadi korban kekerasan fisik dan psikis, 12.726 anak mengalami kekerasan seksual. Sementara 70.000–95.000 anak menjadi korban perdagangan anak untuk tujuan komersial seksualitas. Sedangkan selama Januari hingga April 2008, jumlah kasus kekerasan terhadap anak berusia 0-18 tahun di Indonesia, terdata 95 kasus. Dari jumlah itu, persentase tertinggi, yaitu 39,6 persen diantaranya, dilakukan oleh guru.
          Masalah kekerasan pada anak di Indonesia begitu meluas dan kompleks, mulai dari penelantaran anak, kekerasan anak di sekolah, sampai masalah anak bunuh diri lantaran malu karena menunggak uang sekolah, masalah banyak anak yang putus sekolah dan sebagainya. Selain karena faktor ekonomi juga disebabkan kondisi sekolah yang tidak menyenangkan, seperti kualitas belajar-mengajar yang sangat rendah dan kurikulum yang tidak sesuai pada realitas anak.
         Kekerasan pada anak juga dipengaruhi oleh tayangan televisi, namun semua itu harus disikapi bijaksana oleh orang tua, seperti mengingatkan agar anak tidak banyak menonton tayangan televisi yang menayangkan kekerasan.
         Orang tua harus mampu menjadi contoh anak-anaknya untuk bertingkah laku positif di rumah, seperti membelikan buku-buku cerita dan sekaligus bersedia mendongeng untuk anak. Sebaliknya, orang tua jangan hanya bisa bercerita apa yang mereka nonton di televisi. Selain itu, orang tua haruslah menanamkan nilai-nilai agama yang baik kepada anak.
         Jika kekerasan pada anak di Indonesia dibiarkan, betapa malangnya kondisi generasi di masa depan yang akan dimiliki oleh Indonesia. Sebagai kaum terpelajar, tentulah kita menjadi trenyuh. Tetapi, trenyuh saja belumlah cukup untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukkan. Kita harus berjuang dalam mengajak orang lain yang ada di sekitar kita untuk berhenti melakukan kekerasan pada anak. Jika hal ini kita lakukan bersama, maka kelak Indonesia akan mempunyai banyak generasi yang unggul di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar